Yun Jin Yang Yang
Setan, Jin, dan Iblis Alami Kematian
Terkait kemiripan jin dan manusia, Umar Sulaiman Al-Asyqar juga menjelaskan, ternyata jin diketahui bisa mengalami kematian. Hal ini juga berlaku bagi setan dan iblis sebagaimana termaktub dalam surah Ar Rahman ayat 26-28,
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍۖوَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚفَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
Artinya: Semua yang ada di atasnya (bumi) itu akan binasa. (Akan tetapi,) wajah (zat) Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal. Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan (wahai jin dan manusia)?
Selain itu, ditegaskan pula dalam riwayat hadits dalam Shahih Al Bukhari yang bersumber dari Ibnu Abbas RA. Rasulullah SAW bersabda, "Aku berlindung kepada keagungan-Mu yang tiada Tuhan selain Engkau. Engkau tidak pernah mati, sedangkan jin dan manusia akan mati." (HR Bukhari)
Namun, pengetahuan terkait batas usia yang pasti untuk makhluk ghaib ini berada di luar batas kemampuan manusia. Namun yang pasti, Allah SWT memberitahukan bahwa iblis akan tetap hidup sampai hari kiamat sesuai dengan firman-Nya dalam surah Al A'raf ayat 14-15,
قَالَ اَنْظِرْنِيْٓ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَقَالَ اِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَ
Artinya: Ia (Iblis) menjawab, "Berilah aku penangguhan waktu sampai hari mereka dibangkitkan." Dia (Allah) berfirman, "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi penangguhan waktu."
Meski demikian, bangsa jin dan manusia dalam beberapa hal memiliki perbedaan yang jauh. Salah satu perbedaan yang mendasar, yaitu terkait dengan materi asal kejadiannya. Mereka dinamakan jin sebab keberadaannya yang tidak bisa dilihat oleh pandangan manusia.
Jin Ji Bao Xi Grand's Fortune Jackpot is our highest slot machine jackpot after the Mega Millions Jackpot.
With a bet from € 0.88 you already have a chance to win this mega prize!
You can play in Amsterdam Centrum, Amsterdam Sloterdijk, Breda, Enschede, Rotterdam, Scheveningen, Utrecht, Valkenburg and Venlo.
Let’s watch this show on the app!
Scan this QR to download the Vidio app.
"Bagaimana dengan anak indigo, bukan hanya bisa melihat jin tapi tahu tentang masa lalu?," demikian pertanyaan untuk Ustaz Abdul Somad.
TRIBUNJATIM.COM - Ustaz Abdul Somad pernah menyampaikan soal hukum mempercayai anak indigo dalam Islam.
"Pak ustaz bilang orang yang bisa melihat jin itu matanya dimasuki jin. Bagaimana dengan anak indigo, bukan hanya bisa melihat jin tapi tahu tentang masa lalu?," demikian pertanyaan kepada Ustaz Abdul Somad.
Lalu bagaimana jawaban Ustaz Abdul Somad soal hukum mempercayai anak indigo?
• 10 Potret Kevin Kahuni, Roy Kecil di Sinetron ‘Roy Kiyoshi Anak Indigo’, Aslinya Imut dan Gemesin!
"Mau indigo mau pelbegu, itu dimasuki setan," kata Ustaz Abdul Somad.
Menurutnya, setan itulah yang membisikkan informasi-informasi masa lalu kepada anak indigo tersebut.
"Makanya dia harus diruqyah. Supaya dia sembuh," katanya.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan jika jin-jin tersebut bisa jadi adalah jin yang menempel dari nenek moyang yang bersangkutan.
• Kini Terkenal, Begini Awal Roy Kiyoshi Ketahuan Indigo, Kisah Soal Ramalan Kematian Bikin Merinding
"Bisa jadi datuk-datuknya dulu berkawan dengan jin, kemudian turun ke anaknya, lalu ke cucunya," katanya.
• Ustaz Abdul Somad Ditanya Kepemimpinan Presiden Jokowi, Reaksi Spontannya Bikin Jamaah Tertawa
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cecilia Ungkap Takut Lihat Indonesia 2019, Begini Hukum Percayai Anak Indigo Kata Ustadz Abdul Somad.
Pada era 80-an hingga 90-an awal industri film di China tengah diramaikan oleh genre film dewasa serta kung fu klasik. Namun tiba-tiba saja muncul film God of Gamblers (1989) yang diperankan oleh Chow Yun Fat.
Dalam film tersebut karakter seperti halnya James Bond, sangat elegan dan berkharisma hingga membuat lawan-lawannya minder.
Ia sangat piawai di atas meja judi dan tak ada ampun pada musuhnya hingga akhirnya sebuah kejadian membuat kepalanya terbentur dan lupa ingatan hingga bertingkah seperti anak kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Film tersebut pun merubah pasar hingga mendapatkan perhatian yang sangat besar dari para penonton. Bahkan mereka berhasil menjadi film kedua paling laris di tahun tersebut.
Tak salah jika disebutkan ada penting Chow Yun Fat di sana, karena film terlaris pertama juga dibintangi olehnya yakni The Eighth Happiness.
Kesan kuat sebagai dewa judi pun melekat dalam diri Chow Yun Fat, beberapa film selanjutnya ia tampil tetap dengan karakter tersebut bahkan saat menjadi cameo di God of Gamblers II (1990) yang dibintangi oleh Stephen Chow dan Andy Lau.
Namun siapa sangka jika Chow Yun Fat ternyata sangat benci dengan berjudi. Dalam sebuah wawancara pria yang juga dipanggil Fat Gor itu mengaku tak suka berjudi sejak dirinya masih anak-anak.
Film God of Gamblers Foto: Win's Movie Production Ltd. via IMDb
"Ayahku dulu seorang penjudi dan kehilangan semua uangnya. Aku pun tumbuh dengan membenci hal tersebut," tuturnya kala mempromosikan film From Vegas to Macau (2014).
Ia pun mengaku agak ironis saat dirinya pertama kali ditawari peran ikonik tersebut oleh sutradara Wong Jing. Ada pergolakan yang terjadi di dalam batinnya.
Bahkan untuk sekadar bermain kartu bersama teman-teman dekatnya saat kumpul-kumpul bersama pun Chow Yun Fat lebih memilih menyiapkan makanan dan tak bergabung bersama.
Justru sang istri yang menemani mereka bermain judi di rumahnya dan selalu meraup kemenangan.
"Setiap tahun baru China, semua teman-teman kami datang ke rumah untuk berjudi. Ia (Chow Yun Fat) selalu memilih untuk menyiapkan makanan, sementara aku ikut bertanding," ungkap Jasmine Tan pada Apple Daily.
"Aku seperti diberkahi oleh dewa judi, setiap tahun teman-temanku selalu kehilangan uang mereka dan mereka selalu mencari ATM untuk melanjutkan pertandingan. Aku adalah dewa judi sebenarnya bukan dia," pungkasnya.
Setan, jin, dan iblis adalah ketiga makhluk ghaib yang disebut dalam Al-Qur'an sebagai pengganggu manusia. Lantas, apakah ketiganya adalah makhluk yang sama?
Mengutip KH. M. Syafi'i Hadzami dalam Kitab Taudhihul Adillah 1, kata setan berasal dari kata 'syatana' yang artinya jauh dari rahmat. Pendapat ini dikemukakan oleh menurut as-Syaikh Ahmad as-Sawi dalam Kitab Al-Kaukabu Al-Ajuj. Makna setan sebenarnya merupakan nama sifat dan ia tidak memiliki bentuk atau asal tertentu.
Setan juga merupakan sebutan bagi bangsa jin ataupun manusia. Dalam artian, jin yang bersifat durhaka adalah setan. Keterangan ini dibuktikan dalam Al-Qur'an surah Al-An'am ayat 112,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِىٍّ عَدُوًّا شَيَٰطِينَ ٱلْإِنسِ وَٱلْجِنِّ يُوحِى بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ ٱلْقَوْلِ غُرُورًا ۚ وَلَوْ شَآءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
Artinya: "Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan."
Sementara, iblis merujuk pada salah satu jin. Hal ini dijelaskan dalam buku Mengungkap Rahasia Iblis karya Muhammad Abdul Mughawiri, iblis adalah nama khusus yang merujuk pada jin bernama Azazil. Makna dari iblis ini terdapat dalam Al-Qur'an surah Al-Kahfi ayat 50,
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ ٱلْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ
Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, 'Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya."
Jin termasuk salah satu makhluk yang dekat dengan Allah SWT. Namun, menjadi ingkar akibat keengganannya saat diminta bersujud kepada Nabi Adam AS, manusia pertama yang diciptakan Allah SWT. Jin itulah yang kemudian disebut dengan iblis.
Untuk itu, as-Sayyid Alawi bin Ahmad as-Saggaf menjelaskan, ada kelompok jin yang taat serta beriman dan ada pula yang kafir hingga durhaka. Lebih lanjut, makna dari jin adalah makhluk yang berasal dari nyalanya api. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Ar-Rahman ayat 15,
وَخَلَقَ ٱلْجَآنَّ مِن مَّارِجٍ مِّن نَّارٍ
Artinya: "Dan Dia menciptakan jin dari nyala api."
Umar Sulaiman Al-Asyqar dalam bukunya Pengantar Studi Akidah Islam menyebutkan bahwa bangsa jin memiliki kesamaan dengan manusia, yaitu sama-sama memiliki akal, pengetahuan, dan kemampuan untuk membedakan mana yang baik dan buruk.
Jin juga diciptakan untuk menyembah kepada Allah SWT, sebagaimana dikatakan dalam firman-Nya pada surah Adz Dzariyat ayat 56 yang berbunyi:
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."